Senin, 20 Oktober 2008

Untuk Yang Terkasih (Part II) :

Hai … apa kabarmu hari ini ? kuharap Tuhan senantiasa memberi bahagia dan senyuman dalam hidupmu dan seluruh pintu kemudahan senantiasa terbuka untukmu.
Yah … Sebulan sudah sejak segalanya telah jelas … sejak segalanya tlah terjawab … sejak pilihanmu telah kau tetapkan. Kalau kau tanyakan “How u’re feel today ?” atau “feel betterkah Deq?” … pasti akan senantiasa kujawab “I am OK”. Dan akan kucamkan itu dihatiku dan dipikirku, sambil meyakinkan diri “ I’ll be fine”.
Tanpa ada sesal sedikitpun untuk semua hal yang pernah terjadi dan terasakan … sungguh … sedikitpun tidak. Malah syukurku pada Ilahi Rabbi untuk satu babakan yang pernah terjadi … tentang kau dan aku …
Saat menulis ini, aku sedang mendengar music instrument “Welcome To Black Parade”nya Chemical Romance … kau sukakan music itu ? mendengarnya serasa terhanyut dalam ruang yang tak kukenali … seperti kembali ke masa lalu saat pertama kukenal kau, entah mengapa terasa ada yang hilang … sesak itu menguap entah kemana … mungkin ini saatnya untuk melepas. Mungkin saatnya untuk beranjak … tinggalkan bagian hidupku yang ini … dan menjemput bagian hidupku yang lain.
Meski jujur tak bermaksud untuk melupakan … karena tiada yang mesti dilupakan tapi aku harus beranjak melanjutkan hidup … membiarkanmu terbang lepas bebas diangkasa raya … melalui hidupmu sendiri tanpa beban diriku. Toch suatu haripun akan berakhir meski tak tahu kapan itu terjadi …
Jika saja bisa kau tengok jiwaku saat ini … sungguh hanya ada keheningan tapi bukan hampa, hanya ada ketenangan tapi bukan sunyi. Aku pun tak tahu apa tapi aku tenang, aku bahagia, aku rela, tiada beban … semuanya … semua tentang kau … tentang kita telah kulepas dari dalam dimensi jiwaku, dari dalam lorong kalbuku, dan dari palung hatiku yang terdalam.
Kau telah kulepas … tiada lagi cinta yang seperti dulu, cinta yang memaksakan untuk memilikimu cinta yang mengharuskan untuk mendapatkanmu … yang tertinggal hanya ikhlasku untuk semua hal yang kau pilih dalam hidupmu … penghargaan untuk semua rasamu … dan senyuman termanis yang kumiliki untuk semua kesabaranmu padaku selama ini.
Jika pun masih diberi waktu … izinkan jiwa, rasa, pikir, dan hati ini untuk meminta satu maafmu … karena egoku yang memaksakan segalanya … karena memaksamu ikut bertanggung jawab untuk semua sedih yang tercipta. Beribu maaf kuhaturkan sungguh !!!
Terima kasih untuk semua yang kau ajarkan padaku, tentang makna cinta, makna sayang, makna sabar, arti jodoh dalam versimu, dan satu lagi tentang makna melepaskan …
Kuhargai semua hal yang menjadi pilihanmu … Angankan apa yang ingin kamu angankan, Pergilah kemana engkau ingin pergi, Jadilah seperti yang engkau kehendaki, Sebab hidup hanya sekali dan engkau hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan segala macam hal yang ingin kamu lakukan.
Semoga engkau punya cukup banyak kebahagiaan untuk membuatmu tersenyum, Cukup percobaan untuk membuatmu cukup kuat, Cukup penderitaan untuk membuatmu cukup manusiawi, Dan cukup pengharapan untuk membuatmu bahagia.
Untuk segalanya “Kaulah getar pertama yang meruntuhkan dindingku mengenal hidup … mengenal cinta” hanya pesanku untukmu :

Jangan percaya pada penglihatan sesungguhnya penglihatan dapat menipu
Jangan percaya pada kekayaan karena kekayaan hakekatnya dapat sirna
Tapi percayalah pada Dia yang dapat membuatmu tersenyum, sebab hanya senyumlah yang dibutuhkan untuk mengubah hari gelap menjadi terang
Carilah Dia yang membuat hatimu terang

PERGILAH dan TERIMA KASIH UNTUK SEMUANYA … !!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

co cwiit ... keren bu