Sabtu, 01 November 2008

A Letter To My Daughter (Part I)



Anakku yang kusayangi …
Pada suatu saat dikala kamu menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua
Cobalah berlaku sabar dan cobalah mengerti aku
Jika banyak makanan yang tercecer dikala aku makan
Jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri … SABARLAH !!!
Kenanglah saat-saat dimana aku meluangkan waktuku
untuk mengajarimu tentang segala hal

Yang kau perlu tahu, ketika kau masih kecil dulu

Jika aku mengulang kata yang sama berulang kali
Jangan menghentikanku … dengarkanlah
Ketika kau kecil, kau selalu memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang
Dari malam yang satu ke malam yang lain hingga kau tertidur
Dan aku rela lakukan itu hanya untukmu

Jika aku enggan mandi,
jangan memarahiku dan jangan katakan padaku
bahwa itu memalukan

Ingatlah berapa banyak pengertian yang kuberikan padamu
menyuruhmu mandi dikala kecilmu.

Aku mengajarimu banyak hal, cara makan, cara berpakaian,
cara berperilaku, dan bagaimana cara menghadapi problema
dalam kehidupan


Jika terkadang aku menjadi pelupa dan
aku tidak dapat mengerti dan
mengikuti pembicaraan
beri aku waktu untuk mengingat
dan jika aku gagal melakukannya
janganlah sombong dan memarahiku …
karena yang penting bagiku adalah
aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu


Jika aku tak mau makan jangan paksa aku.

Aku tahu bilamana aku lapar dan kapan aku tak lapar

Ketika kakiku tak mampu lagi menyangga tubuhku
untuk bergerak seperti sebelumnnya …
bantulah aku dengan cara yang sama
ketika aku merengkuhmu dalam tanganku mengajarimu
melakukan langkah-langkah pertamamu


Dan kala suatu saat nanti, ketika aku katakan padamu bahwa aku tak lagi ingin hidup … ketika aku ingin mati … jangan marah … karena pada saatnya nanti kau juga akan mengerti.
Cobalah untuk mengerti karena pada usia-usia tertentu
“Kita tidak benar-benar hidup lagi … kita hanya tidak mati”

Suatu hari kelak kau akan mengerti bahwa disamping semua kesalahan yang aku buat, aku selalu ingin apa yang terbaik bagimu dan bahwa aku siapkan dasar bagi perkembangan
kehidupanmu kelak.

Kau tidak usah merasa sedih, merasa gagal atau tidak beruntung dihadapanku melihat kondisiku dan usiaku yang sudah bertambah tua … kau harus ada didekatku, mencoba mengerti aku … bahwa hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu …
seperti yang kulakukan waktu kau baru lahir.
Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada waktu akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran. Satu hal yang membuatku harus berterima kasih padamu
adalah senyum dan cintamu.
Aku mencintaimu Anakku


Dari :
Ayah dan Bundamu

Tidak ada komentar: